Kamis, 31 Januari 2013

Kekuatan fikiran kita


Tatap mata saya.... jadi kodok,kodok kodok,,,,,, :D
konsentrasi donk... nggak jadi kodok dech.. :P hehehe....
Assalamu’alaikum sobat.....
apa kabar nich?? Ketemu lagi dech....
kali ini aku mau ngajak kalian berdiskusi tentang “KEKUATAN FIKIRAN KITA”....
Pernah memikirkan hal itu????
Langsung aja yuukk,,,,,

Ada yang sedang ragu dengan kemampuannya, adakah yang mau menghadapi ujian, lomba, atau ada yang mau menyatakan cinta ke tambatan hati???
Grogi?? Bingung?? Takut gagal??? Takut salah??? Nggak PD???
Nha sekarang waktunya buang jauh-jauh fikiran kalian tentang ‘kegagalan’ itu. Tahu nggak sih sobat, apa yang kita fikirkan adalah cerminan yang akan terjadi dikemudian hari  (ini ciyus loh :D )
Bukan maksud mendahului takdir, tapi ini ada fakta dan logikanya loh sobat. Butuh bukti???
Sekarang coba tunjuk ke atas salah satu jarimu di depan mata kalian. Misal di depan kalian ada tembok/pohon. Anggap tembok itu adalah ‘kegagalan’ kalian dan jari adalah ‘kesuksesan’ kalian.
Fokuslah melihat jari  kalian, terlihat jelas bukan dan tembok terlihat remang-remang bukan?? Sama artinya ‘kesuksesan’ sangat jelas terlihat didepan mata kalian jika kalian sangat yakin, fokus dan percaya diri dengan keberhasilan kalian. Dan tembok yang remang-remang yang kalian umpamakan kegagalan sama halnya tak terlihat semakin kecil kemungkinan terjadi. Dan sebaliknya, jika kalian fokus melihat tembok, maka tembok itulah yang akan jelas. Sama artinya kegagalan terlihat jelas dan kesuksesan akan semakin remang dan sedikit kemungkinan terjadi. Jika kalian berfikir tidak bisa, maka akan tidak bisa juga.

Oke sobat... bagaimana???
Jadi intinya, mari kita yakin, dan percaya diri dengan kemampuan kita. Jika kita sudah yakin, dan percaya diri, pasti akan muncul kemauan untuk berusaha dan ingin bisa untuk mencapai suatu kesuksesan. Tapi satu hal sobat. Segala usaha pasti ada rintangannya. Tak semudah yang kita bayangkan. Jadi suatu keyakikan, percaya diri dan usaha akan lebih lengkap jika diiringi do’a. InsyaAllah, dalam proses menuju sukses kita akan mendapat kemudahan dalam menghadapi rintangan dan kesussesan mudah untuk kita gapai.
Jadi sobat, tunggu apa lagi?? Mari kita tumbuhkan rasa percaya diri dan selalu optimis serta berfikir pisitif. Apalagi untuk kita sebagai pelajar. Berpikir seperti ini bisa membantu kita menghilangkan sifat buruk ‘mencontek’ loh... Jadi kita bisa tahu seberapa kemampuan kita. Tak apa sering terjatuh atau mendapat nilai jelek. Karena itulah namanya usaha.

Dan pesan dari saya,”hal yang sulit akan membuat seseorang menjadi insan yang hebat”

Ingin hebat, Jangan takut.... J

Semoga bermanfaat sobat J

Rabu, 30 Januari 2013

Hikmah Malas


Hay sob....
siapa yang malas??? Pasti nggak ada yang ngaku,,,
Kalo dengar kata malas pasti kalian memandangnya itu adalah hal negatif yang harus kita tinggalkan. Memang benar  sobat, malas itu memang ndak baik, tapi bagaimana jika malas itu membuat seseorang menjadi “pintar” ???
Percaya atau tidak??? Ini adalah fakta....
apakah kalian pernah berfikir mengapa tercipta sepeda, motor, mobil, handphone,laptop, dan mesin-mesin yang lainnya???
karena manusia ingin pekerjaannya lebih cepat agar lebih bisa menghargai waktu.
jawaban itu tidak salah, tapi apakah kalian tidakmemikirkan tentang malas???
Bisa jadi seorang ahli menciptakan sesuatu karena ada ‘faktor’ malas (walaupun itu tidak 100% karena malas). Karena adanya salah satu faktor tersebut, membuat seseorang akan berfikir kreatif bagaimana untuk menciptakan suatu alat baru yang dapat mempermudah pekerjaan manusia dengan cepat, tepat dan menghargai waktu. Misalnya, Seseorang malas berjalan,mereka menggunakan sepeda, dan dia malas mengayuh seped,menggunakan motor. Adalagi seseorang malas menulis surat dan memerlukan waktu yang lama, mereka menggunakan handphone dengan cepat dan tepat.
Eitss......
Tapi walaupun begitu jangan malas ya sobat. Tetap saja malas tidak boleh dibudidayakan. Jangan-jangan nanti kalian malas belajar dan menciptakan (teng tong teng tong teng) alat pembuat pintar (kok jadi doraemon)....
Waah wahhha waahh,,, jangan ya sobat.. Perlu kita tanda kutip “malas dengan hal yang lama (lemot, loading lama)”. Jangan menyalahgunakan kekuatan malas yaa.... Kita sebagai pelajar dituntut untuk tetap rajin belajar. Kalopun kalian ‘malas’ kalian juga harus bisa menjawab bagaimana solusi kalian untuk tidak malas lagi (seperti halnya bisa membuat inovasi baru untuk mempercepat pekerjaan kita lebih cepat dan efektif).
Semoga bermanfaat sobat, see you at the next post... ?? J

Minggu, 27 Januari 2013

ANGANKU.....


Dalam anganku . . . .
Istana megah itu tempat tinggalku
Yang terdapat banyak kesenangan
Kebahagiaan dan ketentraman
Dalam anganku . . . . .
Akulah sang putri . . . .
Dalam anganku . . . .
Kaulah yang mendampingiku disetiap saat
Kaulah pangeran hidupku
Engkaulah pangeran hatiku
Namun . . . . .
Itu hanyalah halusinasi semata
Itu hanyalah impian belaka
Yang tak mungkin terjadi pada diriku ini
Diriku yang hanya mengagummimu dalam angan
Diriku yang hanya bisa memelukmu dalam lamunan tak berguna
Di dunia nyata ini . . . .
Ku hanya bisa melihatmu dengan yang lain
Dan berbahagia tanpa diriku ada di sampingmu
Tanpa kasih sayang yang ku berikan padamu
Kuhanya bisa menyaksikan kebahagiaanmu
Ku hanya bisa memandang memandang kesenanganmu
Ketika aku sedih tank bersamamu
Itulah anganku . . . . . . . . . . . . . . .
Nama : Dewiratri Nur’ilmi
School : S1Boy

TINGGALKAN SAJA


Saat ku sedih . . .
Kau selalu di dekatku
Menghiburku . . .
Membuat aku tertawa kembali
Saat ku menangis . . .
Kau selalu bersamaku
Dengan tangan halusmu
Kau hapus air mata yang berlinang di pipi
Kau selalu bersedia datang kepadaku
Di setiap waktu, disaat ku merindukanmu
Bila kau senang, kupun juga senang
Bila kau menderita , sakitku melebihi yang kau rasakan
Hatiku perih melebihi perih yang kau rasakan

Kini . . . .
Sakit itu tetap bersarang di hatiku
Perih itu tetap setia mendampingiku
Dan kau tak lagi peduli kepadaku
Di saat ku setia kepadamu
Kau pergi tinggalkanku
Kau lebih senang bersamanya
Kau lebih bahagia di sampingnya
Dan dia lebih mencintaimu

Di sini aku sendiri . . .
Tak ada yang menghiburku di saat aku sedih
Tak ada lagi tangan halus
Mengusap air mata yang berlinang
Tak kan pernah ada  yang datang padaku
Di saat aku rindu kepadamu
Maka . . . .
Tinggalkanlah saja diriku ini
Lupakanlah aku
Buang jauh semua cerita manis tentang kita
Di saat kita bersama dahulu
Nama : Dewiratri Nur’ilmi
School : S1Boy

DENGARKAN AKU



Perih …
Hancur …
Sakit . . .
Hatiku  saat  ini
Dengan  sesuka  hatimu
Kau  permainkan  hati  ini
Kau  sakiti  diriku  ini
Kau  tinggalkanku  tanpa   ada  sebab
Tapi . . . . . .
Kasih  sayang . . .
Rayuan  gombal . . .
Selalu terdengar di telingaku
Ketika kau membutuhkanku
Ketika kau perlukan bantuanku
Ku ingin . . .
Kau tahu isi hatiku saat ini
Ku ingin kau dengarkan
Dengarkan jeritan hatiku
Hatiku yang lelah
Yang selalu engkau permainkan
Aku masih punya harga diri
Ku masih punya fikiran
Puaskah kau sakitiku ? ?
Puaskah kau lukaiku ? ?
Apakah akal sehatmu telah hilang ? ?
Sehingga kau tega lakukan ini kepadaku ? ?
Coba dengarkan jeritan hati keciku ! ! !
Dengarkan ! ! !
Dengarkan aku ! ! !

By : Dewiratri Nur’ilmi
School : S1BOY

INDAHNYA PERSAHABATAN



            Semilir angin pagi menyejukkan jiwa. Gemericik air sungai mengalunkan nada-nada indah. Diiringi dengan kicauan burung-burung di angkasa. Cahaya suci dari sang surya melengkapi keindahan pagi di desaku. Sebut saja desa Pelem. Di sinilah aku bersama keluargaku tinggal.
                Di desa ini pula aku mengukuir persahabatan bersama ketiga sahabatku. Mereka adalah Ani, Linda dan Putri. Ani adalah si cewek cantik yang memiliki kulit hitam manis. Dia adalah sahabatku yang paling tua. Dia sekarang duduk di bangku SMA. Aku, Linda dan Putri biasa memenggilnya ”Mbak”. Sedangkan Linda adalah si cewek genit yang selalu caper bila di depan cowok. Walaupun begitu aku tetap senang berteman dengannya. Kalau yang satu ini, Putri adalah si cewek manis yang pendiam. Tapi dia enjoy banget kalau diajak ngobrol. Diantara ketiga sahabatku itu, aku paling sering mencurahkan isi hatiku kepada Putri dan aku paling sering bersama Putri.
                Walaupun kami berbeda sekolah dan umur, kami selalu berusaha menjaga persahabatan kami dengan sebaik – baiknya dan kami selalu berusaha untuk bertemu satu sama lain setiap hari entah di manapun kami berada.
                Ku tatap langit di sebelah barat, tampak sang mentari menangis di balik bukit yang dengan berat hati meninggalkan siang yang cerah dan seolah – olah dia berjanji akan kembali mencerahkan semangat baruku di hari esok.
                Inilah waktu yang tepat untukku dan ketiga sahabatku berkumpul. Disaat langit gelap dengan bintang – bintang yang berkilau menghiasi angkasa hitam, ketika aku hendak bersiap mengaji, handphone di sakuku menggetarkan kakiku. Dengan penasaran dan jantung yang dag, dig, dug ku ambil handphoneku dan kuangkat telponnya lalu aku menyahut,
                ” Iya , Mbak ! Aku ngaji. Ini mau berangkat.”, kataku membalik ucapan Ani yang selalu dilontarkan kepadaku sebelum berangkat mengaji. Lalu ku tutup telponnya dan aku segera melangkahkan kakiku menuju rumah Putri.
                ” Thing, thung !”, suara bel rumah Putri berbunyi nyaring.
                ” Ya, sebentar ! ”, jawab  Putri.
                ” Masuk dulu , Dik ? ” sapa Wanda, kakak Putri dengan nada halus dan sopan.
” Ya, terima kasih, Kak. Di sini saja sambil nunggu Linda.”, jawabku dengan nada halus pula.
                ” O... Ya sudah. Saya masuk dulu, mau solat maghrib ? , kata Wanda.
                ” Ya silahkan.”, kataku.
                Kebetulan rumah Putri dan Linda memang berdekatan. Jadi mudah untukku menghampiri mereka berdua. Tak lama kemuadian, terdengar suara yang mengagetkanku. Suara itu berasal dari du asumber yang berbeda. ” Dag, dig, dug, dag, dig, dug !”, jantungku semakin cepat berdetak. Darahku semakin deras mengalir. Keringat bercucuran membasahi tubuhku. Untuk kedua kalinya ku dengar suara yang mengejutkanku.
                ” Duoooorrrr ! ! ! ! ! ”
                ” Aaaaa ! ! ! ”, jeritku. Aku  sungguh kaget mendengar suara jail Putri dan Linda seakan – akan arwahku lepas dari ragaku.
                ”Dasar kalian ! Ngagetin aja ! ”, kataku sebel.
                  Kamu sih, HP mulu ! Liat tuh, sudah jam berapa ! Telat nih kita! ” , kata Putri.
                ” Kamu juga sih, dandan lama banget ! ” , jawabku tak mau kalah.
                ” Hey ! ! Udah dong jangan berantem ! pusing nih ! !”, bentak Linda pada kami. Wajah Linda yang merah penuh dengan emosi. Dan tiba- tiba Linda diam sejenak. Air matanya berlinang di pipi seakan dia menglami musibah.
                ” Lin, kenapa kamu ? ”, tanyaku.
                ” Udah nggak papa?”, jawab Linda.
                ” Lin, ceritain sama kita. Kita kan ingin tahu.” ,kataku.
                ” Iya, Lin.  Siapa tahu kami bisa bantu ?” , kata Putri.
                ” Udah nggak papa kok. Yuk berangkat aja. Udah telat nih !” , kata Linda. Linda mengeluarkan selembar tisu dari tas merah jambunya, dan dia segera mengusap air matanya. Sampai di rumah Ani, Linda terus berjalan begitu saja tanpa menghampiri Ani. Begitu pula Ani. Dia tak menyapa Linda atau bagaimana. Mereka berdua saling cuek satu sama lain. Aku dan Putri sangat heran dengan tingkah mereka di depan kami. Mereka yang biasanya lengket seperti surat dan perangko, tiba-tiba saja tak bisa menyatu seperti air dan minyak.
                ” Linda ! Tungguin Mbak dulu dong.” , kataku.
Namun Linda  menaggapinya dengan mata sinis dan mulut cemberut.
                ” Ada apa sih , An ?” , tanyaku pada Ani.
                ” Udah, nggak usah di bahas. Nggak penting ! ” jawab Ani sambil membalas sms yang bertuliskan nama pacarnya.
                ” O M G ! ! ! Mimpi apa mereka semalam?? ” , tanyaku pada Putri.
                ” Udah deh. Nanti kita tanya mereka. ”,jawab Putri.          
                Sesampai di madrasah, tempatku mengaji, Linda dan Ani masih menunjukkan tingkah laku mereka yang membuatku semakin penasaran.
                ” Lin, yuk ikut aku ke toilet ? ” , ajak Putri.
                ” Ya, sebentar ! ” ,jawab Linda.
                ” Eh, ikut dong? ”, kataku.
                ” Yuk neng .. .. ” , kata Putri.
                ” An, aku ke toilet dulu ya ? Ati-ati di sini, nanti ada momok..... hi...... hehehehe . . . .” , lawakku kepada Ani. Namun Ani hanya menanggapinya dengan senyuman manisnya.
                 Ketika di toilet . . . . . . .
                ” Cepet donk ,Put . Ustadz nya  keburu datang tuh. ” kata Linda.
                ” Udah biarin. Sekarang jawab pertanyaan aku . ” , kata Putri.
                ” Apaan sih , Put ? ”, tanya Linda pura-pura tidak tahu.
                ” Tingkah kamu sama Ani kok kayak gitu?”, tanyaku.
                ”Dan kenapa tadi kamu nangis ? ” , tanya Putri.
Tiba-tiba Linda memelukku dan air matanyapun berlinang membasahi bajuku. Akhirnya  diapun mau bercerita kepadaku.
                ” Jadi gini, tadi siang itu Ani ajak aku pergi ke Niama.  Dia mau bertemu dengan pacarnya. Tapi aku nggak mau, soalnya di rumah aku nggak ada motor. ” , sambil mengusap air matanya dia bercerita.
                ” lho, dia kan bisa berangkat dengan motornya sendiri? ”, tanyaku.
                ” Iya dia memeng bisa tapi ban motornya bocor dan pacarnya  tetep maksa Ani biar datyang ke Niama. Terus  Ani usulin supaya pinjam motor kakak aku. Aku sudah bilang, jangan An. Tapi Ani nggak dengerin aku. Dia tetap maksa. Dia bilang, udah tenang aja Cuma sebentar kok. Ya terpaksa aku ikut.” , jelas Linda.
                ” Trus kamu tadi pulang jam berapa ? ”, tanya Putri.
                ” Dari Niama aku pulang jam 16.00 sampai di rumah 16.15 .” , jawab Linda.
                ” Emang kamu berankatnya jam berapa ? ” , tanyaku.
                ” Jam 11.00 siang tadi.” , kata Linda.
                ” Ya ampun lama banget?  Sore banget kamu pulangnya ? Kamu nggak dimarahin ayahmu ?” , tanyaku.
                ” Nggak cuma di marahin. Sandal melayang ke mulutku ! Bayangin deh. Sakit banget aku ! “ , kata Linda dengan mata yang berekaca-kaca.
                ” Lin kamu kan bisa ajak Ani pulang awal? ” tanya Putri.
                ” Sudah. Dia tuh nggak mau. Aku mau pulang sendiri nggak boleh, aku suruh pacarnya antarin dia dia nggak mau , sebenarnya apa sih maunya ? Lebih parahnya lagi aku di keluarga aku sudah di cap sebagai anak nakal.” , kata Linda.
                ” Hah ? Sampai segitunya ? Ck,ck,ck.” , kataku.
                  Besok aku mesti pindah ke rumah nenek aku.”, kata Linda.
                ” Terus  kamu kalau mengaji gimana ? ” , tanya Putri.
                ” Ya abis ashar aku ke sini.
                   Aku sebel sama Ani ! Gara-gara dia aku jadi kayak gini ! Gara-gara dia persahabatan kita hancur ! Gara-gara dia . . . . . . ” , tiba-tiba ucapan Linda dihentikan oleh Putri.
                ” Sssst ! Stop, stop ,Lin ! Lin, kamu nggak boleh terlalu nyalahin Ani. Kita harus dengerin penjelasan langsung dari Ani.
                ” Tapi dia emang benar-benar salah. Nyesel aku sahabatan sama dia. Kenapa sih penyesalan selalu datang terakhir ? ” , sesal Linda.
                ” Udah Lin , udah ! Sekarang kita tanyakan sama Ani. Kalau memang Ani yang salah kamu harus ma’afin dia. Dan kalau kamu yang salah maka kamu yang harus minta ma’af sama Abi. Aku nggak mau persahabatan kita hancur hanya gara-gara masalah ini ! ” , kataku.
                Kemudian aku, Linda dan Putri kembali ke kelas. Di kelas  terlihat wajah Ani merah dan matanya berkaca-kaca.
                ” An, kamu kenapa ? ”, tanyaku.
                ” Ma’afin aku. Aku sudah dengar semua pembicaraan kalian di toilet. ” ,kata Ani.
                ” Jadi kamu tahu kan permasalahannya ? ” , tanya Putri.
                ” Ya, aku tahu. Aku sadar aku salah sama kamu, Lin. Aku egois banget. Ma’afin aku. Aku nggak ingin persahabatan kita hancur hanya karena aku. Ku mohon, please ma’afin aku, Lin ? ”, kata Ani.
                ” Udah ma’afin aja, Lin . ” , kata Putri.
                ” Ya , An. Udah aku ma’afin kok.” , jawab Linda.
                ” Kita masih temenan kan ? ” , tanya Ani.
                ” Yaiyalah ! ! ! ” , jawab Linda dan Putri kompak.
                ” Nha gitu dong. ” , kataku.
                Akhirnya kami semua berteman kembali. Inilah idahnya persahabatan. Disaat ada masalah kami selalu menyelesaikannya bersama-sama. Masalah besar harus kami anggap masalah kecil dan masalah kecil kami. anggap tidak pernah ada. Inilah persahabatan kami.  


Karya : Dewiratri Nur’ilmi

Jumat, 25 Januari 2013

PAPAN TULIS MAGNET anti kapur dan spidol

Hai sobat semua......!!!
2013... sekolah mana sih yang masih pakai papan tulis kapur??? pasti sebagian besar dari sekolah kalian sudah pakai "whiteboard" yang alat tulisnya pakai spidol "boardmarker". Atau bahkan sudah pakai penunjang menggunakan LCD proyektor, tinggal colok, materi tinggal baca bersama-sama.

Di posting kali ini, saya pengen mengulas tentang PAPAN TULIS....

Dulu waktu SD atau SMP mungkin kita masih pakai papan tulis kapur. Dengan papan warna hitam dan menulisnya pakai kapur warna-warni (dominasi putih). Namun banyak yang bilang papan ini berdebu nggak sehat. Ihh,,, nanti tanganku kotor nulis pakai kapur. Hey, sobat tapi kapur lebih baik daripada spidol lhooo.....
Kapur yang menghasilkan debu tidak begitu berbahaya, karena debu-debu dari kapur bisa disaring oleh bulu-bulu hidung sehingga debu nggak masuk ke paru-paru. Terus kotoran yang ada di hidung bisa dibersihkan (ngupil) :D.  Nha, kalo spidol berbahan kimia. Aroma yang dihasilkan oleh spidol ini justru lebih bahaya jika terhirup oleh kita. Spidol mengandung Xylene yang dapat menyebabkan gejala inhalasi. Efek yang ditimbulkan oleh inhalasi spidol ini ada efek jangka pendek yang menyebabkan pusing, gangguan pernafasan dan kehilangan memori jangka pendek. Sedangkan efek jangka panjangnya dapat menyebabkan gangguan otak permanen dan gangguan saraf pusat. Tuh kan sobat,,, jadi apa-apa yang enak itu belum tentu baik loh buat tubuh kita.

Kalau Papan tulis Kapur sudah banyak yang tidak menggunakan karena kotor dan berdebu, dan mayoritas sekolah sekarang memakai whiteboard spidol yang berbahaya, bagaimana dengan penggunaan LCD proyektor???

Nha sobat, kalau menurut saya pribadi, penggunaan LCD proyektor disekolah merupakan sarana pelengkap papan tulis bagi Guru untuk menyampaikan materi dengan mudah. LCD merupakan suatu kecanggihan teknologi masa kini di bidang pendidikan. Memang bagus dan efektif. Namun ada sedikit kekurangan pada teknologi ini. Alat ini hanya dapat bekerja dengan tenaga listrik. Jika listrik mati, pasti kembali pakai papan tulis kan.... Nha, maka dari itu papan tulis dan LCD merupakan sarana yang saling melengkapi di dunia pendidikan.

Lalu apa solusinya....

menurut saya bagaimana jika menggunakan PAPAN TULIS MAGNET ????
Apakah masih asing ditelinga kalian.??? Saat ini, papan tulis magnet sudah tersebar di toko mainan anak-anak.
Pada papan ini terdapat bubuk-bubuk magnet yang dikurung dalam segmen-segmen kecil. Alat tulisnya berupa spidol magnet yang ujungnya terdapat seperti besi. Dan cara kerjanya, tinggal gesek spidol magnet, maka serbuk-serbuk yang dilewati spidol akan naik ke atas dan muncul tulisan di papan putih ini. Cara menghapusnya, Caranya mudah kok. Sistem relay dipakai untuk menghapus tulisan secara merata dari permukaan papan tulis untuk mengembalikan posisi serbuk magnet yang tadi menempel dipermukaan. Uniknya lagi, alat tulis ini tidak menimbulkan debu dan bau yang berbahaya serta tidak perlu isi ulang.
Hanya saja kita tidak dapat menghapus tulisan sedikit demi sedikit karena kita harus menghapus secara menyeluruh.

Bagaimana pendapat kalian sob..???
Andai setiap sekolah memakai papan ini, pasti sedikit menguragi resiko kesehatan.....
:)
komentarnya ya sobat......